Cogito ergo sum

Friday, November 25, 2005

The Marriage

Beberapa hari yang lalu, aku menghadiri kawinannya saudara gua..
Dari Medan aku terbang ke Jakarta, dari bandara langsung naik bis DAMRI ke Gambir. Dari Gambir catch a train (which was delayed for 4 hours!!!) to Yogya, di Yogya di Stasiun Tugu langsung dijemput adikku naik mobil dan kita langsung ciao ke Madiun (gara-gara delay kereta itu aku jadi miss misa kawinannya, cuma dapet resepsinya aja).

Wah.., senang deh kumpul keluarga semua. Pada gokil - gokil lagi.., aku dansa sama adikku Ruben, terus adik2ku dan sepupu2ku pada maju nyanyi gitu.., dari nyanyi yang romantis - romantis sampai nyanyi Teman Tapi Mesra.., belum lagi Tante gua Tante Elly yang lucu itu.., dia nyanyi campur sari.., pokoknya it was a warm kawinan party deh. Malemnya kita kumpul di rumah Tanteku yang di Madiun itu dan the groom barengan kita-kita pada minum2 eheheheh..., aku cuma minum vodka pepsi blue satu shot aja, karena nanti musti nyetirin tu anak-anak yang udah minum2 balik ke hotel. heeheh... nggak cewek nggak cowok.. pokoknya kacau seru semua gitu deh.. Bahkan the groomnya, sepupu gue, kayanya nggak consume marriagenya malem itu deh, orang malah mabok ma kita, dan istrinya malah dah tidur dari jam berapa tuh.., capek kayanya. Walhasil tu kamar yang harusnya kamar pengantin yang udah diseprai-in yang bagus malah ga ada yang make, padahal lagi banyak banget orang yang tidur di hall2 gitu.. sampe-an. Karena the bride tidur ma sepupuku in law yang satu lagi, the groom mabuk2an ma kita2. Sementara yang lain ga berani tidur di kamar itu. Cuma gue doang yang berani, itupun cuma sebentar, nungguin adik-adik selesai ngobrol2nya.. (apa gara2 udah gua tidurin yah jadi dia orang jadi males ehehehheh)...

Ngomong2 tentang the marriage, dari seluruh sepupuan gua, ini baru marriage yang kedua yang take place dari keseluruhan ke-13 sepupu bersepupu dari nyokap gua. Padahal ya udah tua-tua lho, yang umurnya 28 keatas udah ada 6 orang termasuk aku. Tapi yang merit ya baru dua itu.
kalau pacaran wah.., udah jagonya..., pada pacaran either udah menahun (lama banget) atau udah banyak ganti2. Tapi ya gitu deh.., ga tahu kenapa, merit di keluarga ini memang agak susah.., bukan karena banyak persyaratan, tapi memang marriage itu kaya a bit forbidden gitu di keluarga kita. It is not discussed, if the subject emerged it will be ridiculed in a jokingly sarcastic not really welcome manner, or it is simply being dismissed.
Menurut teori sepupu gue yang di Menado sana.., it is because all the Tantes and the Ooms are very strong. They are strong parents that take care of their children very very well, too well even, wholeheartedly a bit imprisoning, even after we pass adulthood. hehehe...


Yet the egg is now has been broken. Somebody has opened the door. Hopefully it will be easier now hehehe.. My cousin of mine has already plan her wedding. Me..? Well..., I don't know about that. My idea of marriage is having my bo and I exchange vows and then that is the end of it. hahaaahha...
Due to the intricacy and complexity of a mixed marriage, we decided that our hometown's atmosphere is too densed for our marriage, so probably we'll do it here in our town. :D
Where the atmosphere is lighter, the culture is less bonding, and the people are more ignorant. :D AND..., it is far from the center of our families. Less family will attend which means less tension. They will not be familiar with this town, so they will be a lot less powerful. hehehe...
And of course, the most important reason of all!.. Jakarta's people gives bigger ang pao!!!

AHAAHAHHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHA......


:D :D :D
so, still, money talks, it's economy, s****d...

hahaha.., joking lah yauwwww!!!

:D
rea